KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha esa, karena kami masih di berikan waktu untuk menyelesaikan makalah ini. Dan kami juga berterimakasih kepada Dosen pembimgbing dimana dengan membuat makalah ini kami akan lebih mengetahui lagi bagaimana yang akan di maksud dalam makalah ini.
Adapun judul yang kami bahas dalam makalah ini KONSEP BELAJAR jika ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini kami berharap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini, trimakasih

DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Tujuan belajar 1
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Konsep dan makna belajar 5
1. Konsep belajar 5
2. Teori belajar 6
3. Makna dan cirri belajar 7
4. Prinsip-prinsip belajar 7
5. Syarat agar peserta didik berhasil belajar 7
6. Cara belajar yang baik 8
B. Factor-faktor belajar 8
1. Motivasi 9
2. konsentrasi 9
3. organisasi 10
4. pemahaman 10
5. ulangan 10

BAB III KESIMPULAN 11
Kesimpulan 11
Saran dan kritik 11
DAFTAR PUSTAKA 12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses belajar. Karena bila ada yang belajar sudah barang tentu ada yang mengajarnya, dan begitu pula sebaliknya
Kalau hal itu sudah terjadi bahwa pelajar harus mengetahui bagaimana konsep belajar baik dan benar, sehingga proses balajar mengajar berjalan dengan baik
Rumusan masalah
Ada pun beberapa masalah yang ada di bahas dalam pembahasan yaitu
1. pengertian belajar dan konsep belajar
2. makna dan konsep belajar
3. teori belajar
4. syarat agar peserta didik berhasil belajar
5. cara belajar yang baik

B.Tujuan Belajar
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari disekolah, belajar merupakan hal yang kompleks, kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dia subject, yaitu dari siswa dan dari guru, dari siswa, belajar dalam sebagai suatu proses, siswa mngalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar, bahan belajar tersebut berupa keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia,dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran, dari segi guru, proses balajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang suatu hal.
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi tanah-tanah kongnitif. Proses belajar yang merupakan proses internal siswa tidak sapat diamati, tetapi dapat di pahami oleh guru, proses belajar tersebut”tampak” lewal perilaku siswa mempelajari bahan belajar, perilaku belajar tersebut tampak pada tindak-tindak belajar tentang matematika, kesejahteraan, olah raga kesenian dan agama perilaku belajar tersebut merupakan respon siswa terhadap tindak mengajar atau tindak pembelajaran dan guru
Dari ukuran di atas, kalau dirugikan dan dituju secara umum, maka tujuan belajar adalah
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
b. Penanaman konsep dan keterampilan
c. Dan pembentukan sikap

A. Makna Belajar
Usaha penanaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan mengemukakan beberapa defenisi tentang belajar, ada beberapa defenisi tentang belajar antara lain
a. Memberikan defenisi
b. Memberikan batasan
c. Menyatakan
Dari ketiga defenisi tersebut, maka dapat diterangkan bahwa belajar itusenantiasa merupakan pembahan tingkah laku atau menampilkan, dengan serangkaian kegiatan misalnya, dengan membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru.
Dilihat dalam arti luas ataupun terbatas/ khusus dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-diksi menuju perkembangan pribadi seutuhnya, kemudian dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan mteri ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.Dengan ini ada pengertian bahwa belajar adalah”penambahan pengetahuan,”
Untuk melengkapi pengertian mengenai makna belajar, perlu kiranya dikemukakan prinsip-prinsip yang penting untuk di ketahui antara lain
a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusia dan kelakuanya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.
c. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran

d. Belajar dapat melakukan tiga hal
o Diajar secara langsung
o Control, kontak, penghayatan, pengalaman langsung
o Pengenalan dan / atau peniruan.
e. belajar dapat mungkin diubah kedalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

A.KONSEP DAN MAKNA BELAJAR
1. Konsep Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, yang baik bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi) untuk menangkapi isi dan pesan belajar maka dalam belajar tersebut individu menggunakan kemampuan ramah.
a. Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran sendiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis dan evaluasi
b. Efektif yaitu kemampuan yang mengutamakan, perasaan, emosi, dan reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisai dan pembentukan pola hidup
c. Sikromatik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing pola gerakan dan kreatiftas.
Belajar menurut pandangan skinner
Belajar menurut pandangan B.F.Skiner 1958 adalah proses adaptasi atau penyesuain tingkah laku berlangsung secara progreset.
Menurut skinner dalam belajar di tentukan hal-hal berikut
a. kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar
b. respon si pelajar
c. konsekwensi yang bersifat menggunakan respon tersebut baik konsekwensinya sebagai hadiah maupun teguran atau hukuman.

2.Teori Belajar
Secara garis besar di geral ada tiga maupun besar teori belajar menurut pandangan psikologis yaitu teori disiplin mental, teoti behaklorisme dan teori cognitive
a. Teori disiplin mental
Teori balajar ini di kembangkan tanpa disadari eksperimen, ini berarti dasar orientasinya adalah tilosofis. Atau speculative teori menganggap bahwa dalam belajar mental siswa disiplinkan atau dilatih. Teori yang berlawanan sekali dengan teori disiplin mental ialah teori perkembangan alanurah, menurut teori ini, anul itu akan berkembang secara alamiah.
b. Teori Behaviorisme
Teori ini mengutamakan unsure-unsur atau bagian-bagian kecil, bersifat mekanisme, menekankan peranan lingkungan, menentukan kepentingan latihan.
c. Teori Cognitive
Teori cognitive meneliti tentang peralatan dan poten solving, dari pengamatannya ia menyelesaiakan penggunaan metode menghafal disekolah, dan menghendaki agar belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis.

3.Makna dan ciri belajar
Menurut para ahli belajar dapat diartikan sebagai proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan mula belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.
Setiap perilaku belajar ditandai oleh cirri perubahan yang spesifik antara lain: belajar menyebabkan pada aspek-aspek kepribadian yang berfungsi terus menerus belajar hanya terjadi dari pengalaman yang bersifat individual, belajar merupakan kegiatan yang bertujuan kearah yang ingin dicapai, belajar menghasilkan perubahan yang menyeluruh.

4.Prinsip-Prinsip Belajar
Ada berbagai prinsip belajar yang dikemukakan oleh para shli psikologi pendidikan terjadi dan diikuti dengan keadaan memuaskan maka hubungan itu diperkuat hubungan antara perangsang dan reaksi diperkuat dengan latihan dan penguasan

5.Syarat agar peserta didik berhasil belajar
Agar peserta didik berhasil belajar diperlukan persyratan sebagai berikut
a. Kemampuan berpikir yang tinggi para siswa
b. Menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran
c. Bakat dan minat yang khusus
d. Menguasai bahan bahan yang diperlukan untuk meneruskan pelajaran
e. Menguasai salah atau bahasa asing
f. Kehidupan ekonomi yang memadai
g. Menguasai teknik belajar di sekolah dan diluar sekolah

6.Cara Belajar yang baik
Cara belajar yang baik secara umum yaitu belajar secara efisien, mampu berbuat berbagai catatan, mampu membaca siap belajar, keterampilan belajar, memahami perbedaan belajar pada tingkatan sekolah seperti SD,SMA, dan SMU, dukungan orang tua yang paham akan perbedaan, status harga diri lebih kurang.
Cara dan teknik mengatasi kesulitan belajar adalah menetapkan target belajar, menghindari saran dan kritik yang ngatif, menciptakan situasi belajar, menyelenggarakan remedial program, dan memberi kesempatan agar peserta didik memperoleh pengalaman yang sukses.

B. FAKTOR-FAKTOR BELAJAR
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku di subject belajar. Kehadiran factor dalam belajar atau memberikan anda yang cukup penting. Factor belajar akan senantiasa memberikan landasan dari kemudahan dalam upaya, mencapai tujuan belajar secara obtimal
Dalam hal ini ada berbagai model klasifikasi pembagian macam=macam factor pdikologis yang di perlukan dalam kegiatan belajar
a. Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajar kalu pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hokum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang tersebut dengan motivasi.

b. Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu siluas belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemutusan perhatian. Di dalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangat di perlukan sehingga tidak”perhatian” sekedarnya.
c.Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsure fisik maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi, pikiran dan otot-ototnya harus dapat bekerja secara harmonis, sehingga belajar itu bertindak ataupun melakukannya. Belajar harus aktif tidak sekedar apa adanya, menyerah pada lingkungan, tetapi semua itu harus dipandang sebagi tantangan yang memerlukan reaksi, orang yang belajar harus aktif, bertindak dan melakukanya dengan segala panca indranya secara optimal.

C. Organisasi
Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, marata atau menempatkan bagian bagian bahan pelajaran dalam suatu kesatuan pengertian. Untuk membuat siswa agar dapat mengorganisasikan fakta atau ide-ide dalam pikirannya.maka diperlukan perumusan tujuan yang jelas dalam belajar dengan demikian akan terjadi proses yang logis.
D. Pemahaman
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran, karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan tilosofisnya, maksud dan implikas, serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menagkap maknanya, adalah tujuan akhir dan setiap belajar dalam pemahaman, memiliki arti yang sangat mendasar yang melakukan bagian-bagian belajar pada proposisinya
E. Ulangan
Lupa merupakan sesuatu yang tercela dalam belajar, tetapi lupa adalah sifat urusan manusia. Setiap orang dapat lupa menyediakan menunjukkan, bahan sehari sesudah para siswa mempelajari suatu bahan pelajaran atau mendegarkan suatu ceramah, mereka banyak melupakan apa yang telah mereka peroleh selama jam pelajaran tersebut.

BAB III
KESIMPULAN

Belajar adalah proses interaksi dan belajar berlangsung yang paling sederhana sampai pada yang kompleks.
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplasit maupun implisit . selain kesimpulan diatas belajar adalah kualitas kemampuan kognitif, efektif dan spikomotorit untuk meningkatkan larat hidupnya sebagai pribadi, masyarakat, maupun sebagai makluk Tuhan yang maha Esa.

SARAN
Jika saran ada kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, kami dari kelompok 2 minta maaf kepada pembaca makalah ini untuk kesempurnaan makalah ini kami minta sarannya trimakasih.
KRITIK
Bagi Kita Para Mahasiswa/ Didalam Proses Belajar mengajar kita menjaga ketertiban kelas dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Sardiman A.M. interaksi dan motivasi belajar mengajar 2009. Dr. Dimiati dan Drs. Mudliono. Belajar dan pembelajaran 2006 Warnet. http://www.konsep belajar.