Welcome to my blog…

Category Archives: Bahasa Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang masalah

Sebagai seorang Guru, harus dapat menjadi contoh atau panutan bagi siswa/siswi yang diajarkan. Seorang Guru disebut baik jika dia disiplin waktu dan disiplin dalam segala hal dan bahkan disebut sebagai Guru yang profesional.
Profesional yang dimaksud adalah sikap seorang Guru dalam hal penyampain materi kepada siswa/siswi terutama dalam proses belajar-mengajar. Guru sudah terlebih dahulu paham dalam megetahui pokok bahasan yang disampaikan, agar siswa/siswi tersebut dapat menyimak pelajaran yang disampaikan oleh Gurunya. Continue reading


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Guru-guru umumnya telah mengetahui bahwa kegiatan belajar-mengajar merupakan proses komunikasi. Karena dalam setiap proses komunikasi selalu diperlukan media untuk menyalurkan pesan, dapat dibandingkan bahwa media mempunyai peranan penting di dalam proses ini. Karena itu, sudah sewajarnyalah bila guru memahami apa dan bagaimana kegiatan belajar-mengajar itu, serta apakah peranan media dalam kegiatan tersebut. Continue reading


.
BAB I
PENDAHULUAN

Acapkali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan untuk dapat digunakan didalam perturutan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk dasarnya. Continue reading


MEMAHAMI WACANA LISAN DAN TULIS
Beberapa ahli bahasa memiliki anggapan bahwa mulanya linguistik bagian dari filsafat. Namun, karena kajian sebelumnya itu masih menimbulkan ketidakpuasan bagi para ahli, timbullah kajian linguistik modern yang mulai mempermasalahkan unsur-unsur bahasa seperti bunyi, kata, frasa, klausa, kalimat, di samping ada juga unsur makna (semantis). Belakangan, kajian kebahasaan semakin luas hingga dalam bentuk lebih besar yang disebut dengan wacana. Continue reading


WACANA BAHASA INDONESIA
Sejarah Singkat Kajian Wacana
Pada mulanya linguistik merupakan bagian dari filsafat. Linguistik modern, yang dipelopori oleh Ferdinand de Saussure pada akhir abad ke-19, mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian lingusitik modern pada umumnya terbatas pada masalah unsur-unsur bahasa, seperti bunyi, kata, frase, dan kalimat serta unsur makna (semantik). Kajian linguistik rupanya belum memuaskan. Banyak permasalahan bahasa yang belum dapat Continue reading


Jenis-Jenis Wacana Bahasa Indonesia
Berdasarkan bentuk atau jenisnya, wacana dibedakan menjadi empat. Wacana narasi, deskripsi, eksposisi, argumentatif, dan persuasi. Berikut penjelasanya: Continue reading


WACANA BAHASA INDONESIA
Sejarah Singkat Kajian Wacana
Pada mulanya linguistik merupakan bagian dari filsafat. Linguistik modern, yang dipelopori oleh Ferdinand de Saussure pada akhir abad ke-19, mengkaji bahasa secara ilmiah. Kajian lingusitik modern pada umumnya terbatas pada masalah unsur-unsur bahasa, seperti bunyi, kata, frase, dan kalimat serta unsur makna (semantik). Kajian linguistik rupanya belum memuaskan. Banyak permasalahan bahasa yang belum dapat diselesaikan. Akibatnya, para ahli mencoba untuk mengembangkan disiplin kajian baru yang disebut analisis wacana. Continue reading


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi, sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai sebuah institusi sosial dan bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu Continue reading


A. Pengertian bahasa

Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.

Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyaimakna, Continue reading


1. Pragmatik memiliki kedekatan hubungan dengan sintaksis dan semantic. Jelaskan hubungannya itu dan berilah contoh analisisnya yang membedakan ketiganya
Jawab :
Sintaksis adalah studi tentang antara bentuk-bentuk kebahasaan, bagaimana menyusun bentuk-bentuk kebahasaan itu dalam suatu urutan (tatanan) dan urutan mana yang tersusun dengan baik.
Semantik adalah studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk lingual dengan entitas/maujud di dunia, yaitu bagaimana Continue reading


Perbedaan Mendasar antara Pragmatik dan Semantik
Semantik dan pragmatik sesungguhnya sama-sama berhubungan dengan makna. Semantik memperlakukan makna sebagai suatu hubungan yang melibatkan dua segi (dyadic) sedangkan pragmatik memperlakukan makna sebagai suatu hubungan yang melibatkan tiga segi (triadic) (Leech, 1993:8). Perbedaan antara keduanya terletak pada perbedaan penggunakan verba to mean dalam bahasa Inggris, seperti pada contoh berikut ini. Continue reading


Sastra kontemporer pada awalnya sangat tidak lazim di Indonesia, sastra yang lebih dominan dengan karakter klasik bangsa Indonesia dahulu yang mana seni pada saat itu lebih didominasi oleh karya-karya pujangga lama yang lebih mengedepankan sisi konvensionalnya. Kelahiran sastra kotemporer merupakan gebrakan awal yang diusung oleh sosok Sutardji C.B. Sastra kontemporer lahir karena adanya pergeseran nilai Continue reading


PENDAHULUAN

Pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh. Continue reading


LINGUISTIK
Linguistik berarti ilmu bahasa. Ilmu bahasa adalah ilmu yang objeknya bahasa. Bahasa di sini maksudnya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari (atau fenomena lingual). Karena bahasa dijadikan objek keilmuan maka ia mengalami pengkhususan, hanya yang dianggap relevan saja yang diperhatikan (diabstraksi). Jadi yang diteliti dalam linguistik atau ilmu bahasa adalah bahasa sehari-hari yang sudah diabstraksi, dengan demikian anggukan, dehem, dan semacamnya bukan termasuk objek yang diteliti dalam linguistik. Continue reading


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Sampai 28 Oktober tahun 2006 ini, sudah 78 tahun usia bahasa Indonesia sejak pertama kali disebut secara resmi pada Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928. Kurun waktu yang tidak dapat dikatakan sebentar, tetapi tidak juga terlalu tua. Dalam rentang waktu tersebut, berbagai peristiwa berkaitan dengan bahasa Indonesia terjadi. Kongres bahasa Indonesia, berbagai ejaan yang muncul sejak Ejaan van Ophuysen sampai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Continue reading


BERBAGAI JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1. audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6. visual gerak : film bisu
7. audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran
10. komputer : CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1. media yang tidak diproyeksikan
2. media yang diproyeksikan
3. media audio
4. media video
5. media berbasis komputer
6. multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual.

A. MEDIA VISUAL
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
– Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
– Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

B. MEDIA AUDIO
1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.

C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.

2. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
Incoming search terms:
• contoh media pembelajaran
• situs pendidikan
• jenis-jenis media pembelajaran
• jenis media pembelajaran
• jenis jenis media pembelajaran
• jenis-jenis media
• jenis media
• jenis media pendidikan
• jenis jenis media
• gambar media pembelajaran


Tahapan Pra Pembelajaran, Tindak Lanjut dan Penyajian Pembelajaran
A. Latar Belakang
Sekolah adalah untuk anak didik. Tugas utama pendidik (guru) adalah mengusahakan agar setiap anak didik dapat belajar dengan efektif; baik secara individual ataupun secara kelompok. Artinya, mereka patut merasa betah atau merasa senang belajar di sekolah dan mereka dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Karena itu diperlukanlah peran guru dalam mengelola kelas dengan baik agar dapat menunjang terciptanya proses belajar yang menyenangkan dan pencapaian prestasi belajar yang tinggi itu. Continue reading


PENGERTIAN SINTAKSIS MENURUT PARA AHLI
1. Menurut djoko kentjono 1982 Menyatakan Sintaksi yaitu hadir tidaknya suatu fungsi Sintaksis terngantung pada konteksinya.
Contoh :
a. Sudah ( yang merupakan kalimat Tanya )
– Kamu sudah makan?
b. Baca ( perintah )
– Bacakan buku cerita itu!
c. Hebat ( Sebagai seruan pujian)
– Wah……… hebatnya
2. Dra. Siti Bararon Barled. Continue reading


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Surat kabar merupakan salah satu media massa yangmenggunakan bahasa tulisan sebagai alat utamanya. Peranan surat kabar dalam pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesiasangatlah besar. Bahkan pembentukan dan pemakaian istilah baruserta pemasyarakatannya seringkali banyak dipengaruhi juga olehsurat kabar. Andaikan semua media massa surat kabar menggunakanBahasa Indonesia baku yaitu bahasa jurnalistik yang memenuhi Continue reading


Peran guru dalam proses belajar mengajar
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran guru sangatlah dibutuhkan untuk mendukung terciptanya suasana belajar mengajar yang menyenangkan aktif dan memungkinkan anak berprestasi secara maksimal. Sedangkan tingkat partisiasi yang dimaksud adalah keterlibatan siswa dalam menyikapi,memahami,mencerna materi yang disajikan dalam proses belajar. Bagaimanpun baiknya sarana pendidikan apabila guru tidak melaksanakan tugasnya dengan baik maka hasil pembelajaran tidak akan memberikan hasil yang memuaskan Continue reading